Berita

    Kenali Fungsi dan Gejala Sensor ECT Rusak Serta Cara Pencegahannya

    Anda harus waspada ketika mengendarai mobil dan terasa kinerjanya kurang optimal. Sebab, hal ini bisa mempengaruhi kinerja komponen lainnya. Apalagi jika mesin mobil sampai overheat, itu merupakan salah satu gejala sensor ECT mengalami kerusakan. 

    Penyebab mobil overheat memang bisa dari banyak hal. Namun jika sistem pendingin yang ada mobil seperti selang, radiator, thermostat, dan komponen lain kondisinya normal dan tidak ada kebocoran. Itu tandanya sensor engine coolant temperature (ECT) rusak.

    Pengertian dan Fungsi

    Sensor ECT adalah komponen pada mesin mobil berupa thermistor type NTC (Negative Temperature Coefisien). Sensor yang satu ini dikenal juga dengan istilah sensor WTS atau Water Temperature Sensor.

    Fungsinya adalah untuk mendeteksi atau mengukur suhu dari air pendingin sekaligus memberikan sinyal agar menghidupkan kipas ketika mesin sudah mulai panas. Cara kerja dari ECT ini adalah resistansinya akan menurun ketika suhu air pendingin naik dan sebaliknya. 

    Gejala ECT Rusak

    Letak dari ECT ada di blok mesin atau di bagian bawah rumah thermostat. Ketika kinerja mobil tidak bisa maksimal atau bahkan mesin mati akibat overheat, itu artinya sensor mulai mengalami masalah. Gejala sensor ECT rusak ini bisa ditandai dengan hal-hal berikut ini: 

    1. Terasa kasar saat mesin dihidupkan.
    2. Saat kondisi dingin, mesin sulit untuk menyala.
    3. Sensor mengirim sinyal palsu ke ECU sehingga indikator tekanan bahan bakar menjadi salah. Hal ini mengakibatkan bahan bakar boros dan jarak tempuh mobil menjadi lebih pendek.
    4. Lampu indikator mesin (check engine) pada mobil menyala.
    5. Mesin overheat karena kipas pendingin (cooling fan) menerima sinyal palsu dan tidak berputar walau mesin dalam kondisi panas.
    6. Cooling fan berputar secara abnormal.
    7. Munculnya asap hitam yang keluar dari knalpot karena bahan bakar yang over terbakar di bagian pipa knalpot.
    8. Munculnya kondisi idle yang buruk, yaitu mesin mobil bergetar ketika kecepatan rendah atau saat mobil sedang dalam posisi diam.

    Cara Mencegah ECT Rusak

    Pentingnya menjaga fungsi ECT sensor tetap prima merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Sebab, jika ECT rusak dan tidak segera ditangani bisa berdampak pada komponen lainnya. Untuk memastikan kondisi ECT pada mesin bisa dilakukan dengan cara: 

    1. Lepas soket ECT saat mesin kondisi hidup. Jika cooling fan langsung menyala, itu tandanya ECT rusak. Jika tidak, mungkin kipasnya yang rusak atau jalur kabel ECU yang ke bagian kipas putus.
    2. Lepaskan sensor dari mesin lalu gunakan multitester untuk pengecekan pada posisi ohm. Gunanya adalah untuk mengecek hubungan antar ground body sensor dengan terminal no. 1.
    3. Kemudian, masukkan sensor ke dalam bejana yang berisi air panas. Cara mendeteksinya, nilai tahanan sensor nilainya besar saat kondisi dingin dan bernilai kecil ketika kondisi sensor panas.
    4. Nyalakan mesin mobil dan tunggu hingga 15 menit. Jika control temperatur tidak naik ke suhu normal, maka ada kemungkinan water temperature sensor rusak.