Perbedaan Kompresi dengan Rasio Kompresi
Dalam mengisi bahan bakar kendaraan, Anda tidak boleh asal memilih jenis bahan bakar sebab dapat mempengaruhi kinerja mesin Anda. Salah satu hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih bahan bakar adalah kompresi. Kompresi adalah tekanan udara dalam suatu proses pembakaran.
Semakin tinggi angka kompresi semakin tinggi pula angka oktan bahan bakar yang dianjurkan. Selain kompresi dikenal juga rasio kompresi. Lalu, apa perbedaan kompresi dengan rasio? Yuk simak ulasannya berikut ini.
Kompresi Adalah
Apa itu kompresi? Kompresi merupakan tekanan paling besar suatu silinder mesin pada saat piston memampatkan gas dan udara sehingga volumenya menjadi kecil sebelum campuran tersebut dibakar oleh api busi.
Kesimpulannya, kompresi adalah tekanan udara yang berada dalam ruang pembakaran pada saat piston berada pada posisi di Top Dead Center.
Saat ini sebagian besar mobil memiliki kompresi tinggi karena pembakaran kompresi tinggi lebih baik, efisien dan lebih ramah lingkungan dibanding dengan mesin kompresi rendah.
Standar kompresi suatu motor adalah 7 sampai 12 kg/cm2. Apabila suatu mesin mobil memiliki kompresi kurang dari standar dapat menyebabkan tenaga mesin menjadi lemah. Sedangkan standar dari kompresi mobil adalah berkisar 9.5 sampai 15 bar.
Tekanan kompresi dapat diukur dengan memakai compression tester atau compression gauge.
Rasio Kompresi
Lalu, apa itu rasio? Rasio mesin merupakan angka perbandingan antara volume maksimum ruang silinder dengan volume minimum silinder. Volume maksimum merupakan volume silinder ketika piston bergerak pada Titik Mati Bawah (Bottom Dead Center).
Pada posisi inilah dimana silinder memiliki volume terbesar. Sedangkan volume ruang pembakaran adalah volume silinder ketika piston berada di Titik Mati Atas (Top Dead Center).
Contoh dari compression ratio yaitu pada sebuah mesin 4 silinder dengan volume 2000 cc dimana setiap silinder memiliki volume 500 cc. Pada saat piston berada di titik bawah, maka piston akan terisi udara dan bahan bakar dengan volume 500 cc. Ketika piston berada di titik atas volume menjadi 50 cc.
Angka tersebut menunjukkan jika rasio mesin tersebut adalah 10:1. Mesin dengan kompresi tinggi memerlukan bensin dengan oktan yang lebih tinggi pula.
Jenis Bensin Sesuai Kompresi
Berbeda rasio kendaraan, maka jenis bahan bakar pun berbeda. Anda harus membeli bahan bakar sesuai rasio dan kompresi. Berikut pilihan jenis bensin sesuai dengan kompresi dan angka oktan mesin.
- Kendaraan dengan kompresi 9:10 ke bawah, disarankan memakai bensin dengan oktan 88. Contohnya yaitu Premium (kuning).
- Kendaraan dengan kompresi 9:1 sampai 10:1, disarankan untuk memakai bensin dengan oktan 90. Contohnya yaitu Pertalite (hijau).
- Kendaraan dengan kompresi 10:1 sampai 11:1, disarankan untuk memakai bensin dengan oktan 92. Contohnya yaitu Pertamax (biru).
- Kendaraan dengan kompresi 11:1 sampai 13:1, disarankan untuk memakai bensin dengan oktan 98 atau Pertamax Tubro (merah).
- Khusus kendaraan balap yang memiliki kompresi sangat tinggi yaitu diatas 13:1, disarankan untuk memakai bensin dengan oktan 100 atau Pertamax Racing.
Apabila jenis bensin yang dipilih memiliki angka oktan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan mesin mudah panas. Sedangkan jika terlalu rendah, bisa menyebabkan mesin menjadi loyo. Oleh karena itu, sebelum mengisi bahan bakar ketahui terlebih dahulu kompresi kendaraan anda.
Kompresi adalah tekanan silinder dalam ruang pembakaran ketika posisi piston berada di atas. Meski terkesan sepele, Anda tidak boleh mengabaikan angka ini terutama untuk pemilihan bahan bakar. Jika tenaga atau akselerasi menurun, bahan bakar boros kemungkinan ada masalah di ruang bakar atau terjadi kebocoran kompresi. Oleh karena itu, segeralah bawa mobil Suzuki anda ke bengkel resmi untuk melakukan perawatan. Jadwalkan kunjungan service anda melalui website https://suzukitrada.co.id/ & dapatkan jadwal yang sesuai dengan keinginan anda.