Mengenal Istilah "Digoreng" pada Harga Mobil dan Penyebabnya

Berikut adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan harga mobil bekas atau baru “digoreng” hingga naik secara tidak wajar:
-
Permintaan Tinggi
Ketika permintaan mobil naik drastis, misalnya pada momen liburan atau musim mudik, harga mobil cenderung mengalami kenaikan. Dalam kondisi ini, beberapa pihak bisa memanfaatkan situasi dengan menaikkan harga lebih tinggi dari seharusnya, memanfaatkan kebutuhan mendesak konsumen.
-
Ketersediaan Unit Terbatas
Jika suatu jenis atau model mobil hanya tersedia dalam jumlah terbatas atau merupakan edisi khusus, harga mobil tersebut rentan "digoreng." Misalnya, beberapa mobil SUV atau model keluaran terbatas lainnya sering dijual dengan harga lebih tinggi karena pasokannya yang sedikit.
-
Efek Media dan Tren
Ketika sebuah mobil baru saja diluncurkan dan mendapatkan banyak pemberitaan di media, harga pasar untuk mobil bekas atau tipe serupa bisa meningkat. Para penjual sering kali memanfaatkan tren ini untuk menaikkan harga dengan dalih popularitas yang sedang tinggi.
-
Harga Bahan Bakar dan Pajak yang Naik
Kenaikan harga bahan bakar dan pajak kendaraan bisa memengaruhi harga mobil secara keseluruhan. Pihak penjual mungkin mengambil kesempatan ini untuk “menggoreng” harga, dengan alasan naiknya biaya operasional atau pajak yang lebih tinggi.
-
Dealer atau Spekulan yang Bermain Harga